Wirid Harian untuk Pemula dan Pecinta (Mubtadi dan Muhib)


Syahadat (3 kali):

asy-hadu an lā ilāha ill-Allāh wa asy-hadu anna Muhammadan ‘abduhū wa rasūluh

Astaghfirullāh (70 kali)

Surat al-Fatihah (1 kali, dengan niat memperoleh berkah dari tajali surat ini ketika pertama kali diturunkan di Mekah)

Ayat Aamanar-Rasuul [QS 2:285-286]

Surat al-Insyirah [QS 94 :1-8], (7 kali)

Surat al-Ikhlash [QS 112 :1-4] (11 kali)

Surat al-Falaq [QS 113 :1-5] (1 kali)

Surat an-Naas [QS 114 :1-6] (1 kali)

Laa ilaaha illallaah (9 kali)

Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullah (saw) (1 kali)

Selawat (10 kali):

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa salim

Ihda (menghadiahkan pahala dari bacaan di atas kepada Nabi (saw) dan para Syekh Tarekat Naqsybandi):

Ilaa Hadhrati ‘Nabiyy (saw) wa-aalihii wa shahbihil kiraam, wa ilaa arwaahi ikhwanihil minal anbiyaa-i wal mursaliin wa khudamaa-i sara-‘ihim wa ilaa arwaahil a-immatil arba’a wa ilaa arwaahi Masyayikhinaa fith thariiqatin ‘Naqsybandiyyatil Aliyyah, khassatan ilaa ruuhi imamith thariqah wa Ghawtsil khaliqah Khwajaa Baha-uddin Naqsyband Muhammadinil ’Uwaysiiyil Bukhaari, wa hadhrati Mawlana Sulthaanil awliya Syaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani, wa Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Al Haqqani, wa ilaa saa-iris-sadaatina was shiddiqiyuun…

Ihda tersebut ditutup dengan membaca Surat al-Fatihah (dengan niat memperoleh berkah dari tajali surat ini ketika diturunkan untuk kedua kalinya di kota Madinah)

Zikir:

Allah, Allah… (1500 kali)

Selawat (100 kali, kecuali Senin, Kamis dan Jumat: 300 kali):

Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim

1 juz Al-Qur’an atau Surat Ikhlash (100 kali)

1 bagian (Hizib) dari Kitab Dala’ilu ‘l-Khayraat atau Selawat (100 kali)


ادب

(أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إلا الله وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ (3

(أستغفر الله (70

(الفاتحة الشريفة (1

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أو أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

سُورةُ الانْشراح (7 مَرة)

(سُورةُ الإخْلاصِ (11

(سُورةُ الانْشراح (1

(سورة الفلق (1

(سورة الناس (1

(لا إله إلا اللهُ (9

(1) لا إله إلا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله

(اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمَّدٍ وعلى آل مُحَمَّدٍ وسلّم (10

إهداء

اللَّهُمَّ بَلِّغْ ثَوابَ ما قَرأناهُ ونُورَ ما تَلَوْناهُ هَديّةً واصِلةً منّاإلى رُوحِ نَبِيِّنا مُحَمَّدٍ (صلّى الله عليه وسلّم) وإلى أرِواحِ إخْوانِهِ من الأنبِْياءِ والمُرِْسَلينَ وخُدَماءِ شَرائِعهِم وإلى أرواحِ الأئِمّةِ الأرْبَعَة وإلى أرْواحِ مَشايِخِنا في الطَّريقةِ النَّقْشْبِنْديّةِ العَليّة، خاصةً إلى روحِ إمامِ الطََّّريقة وغَوْثِ الخَليقةِ خَواجه بَهاءُ الدّينِ النّقْشْبنْد مُحَمَّد الأويْسي البُخاري وإلى حضْرة مَوْلانا سُلْطانُ الأوْلياءِ الشَيْخ عَبْدُ اللهِ الفائِز الدّاَغَسْتاني وإلى مولانا سيِّدِنا الشّيْخ محمّدُ ناظِمُ الحقّاني مؤَيِّد الدّين وإلى سائِرِ ساداتِنا والصِّدّيقِين الفاتحة

(1) الفاتحةُ الشّريفةُ

ورد

(1500) ذِكرُ الجَلالة: اللهُ اللهُ


(100, kecuali Senin, Kamis dan Jumat 300 x) اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمَّدٍ وعلى آل مُحَمَّدٍ وسلِّم

جُزءٌ من القرآن

او

(100) سورة الإخلاصُ الشريفةِ

دلائلُ الخَيْراتِ

او

(اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمَّدٍ وعلى آل مُحَمَّدٍ وسلّم (100




Tanya Jawab tentang Wirid


Baru Mengambil Bay’at


Tanya:

Salam
Masyallah
, tanpa disadari saya mengambil bay’at dengan Syekh Hisyam ketika beliau berada dikota.
Saya merasa bersyukur tetapi juga khawatir akan kewajiban-kewajiban yang terkait dengannya.Saya mempunyai beberapa pertanyaan, dan yang menjadi sumber pengetahuan bagi saya adalah website www.naqshbandi.org,

1) Saya selalu melakukan salat dengan cara saya (singkat dan ringkas), apakah saya harus mengikuti cara Naqsybandi yang lebih panjang sementara saya belum bisa membaca al-Qur’an?

2) Apakah saya wajib melakukan zikir? Saya memahami bahwa zikir ini dilakukan sekali seminggu secara berjamaah, juga apakah saya harus melakukan adab Naqsybandi selama di bulan-bulan suci?

3) Untuk wirid harian, alhamdulillah saya mampu melakukannya pada tingkat pemula (mubtadi), apakah saya terus melakukannya pada level ini atau berusaha untuk mencapai level yang lebih tinggi lagi? Pada dasarnya, sebagaimana yang dapat Anda lihat, saya hanya dapat melakukan wirid dan saya akui saya sangat lemah.

Wasalam.


Jawab:

wa `alaykum salam, dan selamat atas masuknya Anda ke dalam Tarekat yang paling mulia ini (Naqsybandi al-`aliyyah).

Di dalam tarekat, tidak ada aspek yang diwajibkan, karena hanya Allah dan Rasul-Nya, Sayyidina Muhammad (s) yang dapat melegalkan apa-apa yang fardu, fara’id. Seluruh aspek di dalam tarekat lebih berupa pilihan, nawafil, atau ibadah yang dilakukan secara sukarela.

Sekarang, agar dapat mengalami kemajuan di dalam tarekat, seseorang harus mengikuti formula yang diberikan oleh Syekh. Untuk pemula, harapannya adalah dapat melakukan wirid untuk pemula (mubtadi) dan untuk menghadiri zikir mingguan sesering mungkin. Sementara itu mengenai adab di dalam salat dan dalam bulan-bulan tertentu, itu adalah untuk orang yang tingkatan spiritualnya sudah lebih maju, atau bagi orang yang mempunyai keinginan untuk meningkat lebih jauh. Dan Allah Maha Mengetahui,

Taher Siddiqui

http://eshaykh.com/uncategorized/just-took-the-baya/


Mohon Izin Melakukan Wirid Tingkat Persiapan

Tanya:

asalam o alaikum warahmatullah wabarakatuhu

Mohon agar nama saya dirahasiakan. Saya mulai melakukan wirid level pemula (mubtadi) lalu meningkat ke level berikutnya, tetapi tidak meminta izin dari Mawlana, untuk itu saya ingin memohon maaf, karena sebagai seorang pencari, saya menyadari bahwa saya harus meminta izin terlebih dahulu. Jadi saya ingin meminta izin Mawlana untuk melakukan wirid dengan tingkat persiapan atau apakah saya harus kembali ke level pemula?

Terima kasih

Allah hafiz

Jawab:

wa `alaykum salam,

Syekh Hisyam mengatakan boleh, insya-Allah, tetapi yang paling penting adalah melakukannya secara konsisten, jadi bila Anda tidak dapat mempertahankannya setiap hari pada level itu, lebih baik kembali lagi pada level pemula.

Dr. Aziz Hussein

http://eshaykh.com/sufism/permission-5/


Bay’at untuk Keberkahan

Tanya:

salam..
Saya lihat ada bay’at online untuk tarekat Naqsybandi Haqqani. Bolehkah saya menerimanya sebagai bay’at untuk memperoleh keberkahan? Dan jika boleh, apakah saya mempunyai hak untuk melakukan wirid harian? Dan apakah itu harus, walaupun untuk memperoleh berkah? Mohon maaf atas pertanyaan saya yang bodoh, dan juga atas perilaku saya yang kurang beradab… salaam


Jawab:

wa `alaykum salam,

Ya, Anda boleh melakukan bay’at online untuk memperoleh berkah, isilah form yang disedikan dan kirimkan kepada kami, lalu mulailah melakukan wirid untuk pemula. Insha-Allah buatlah niat untuk mengunjungi Mawlana Syekh di Siprus juga.


Dr. Aziz Hussein

http://eshaykh.com/sufism/bayat-of-blessing-baraka/


Mendengarkan Dala’ilul Khayrat


Tanya:

Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu,

Untuk wirid bagi pemula, apakah mungkin untuk mendengarkan satu hizb Dala’ilul khayraat setiap hari?

Apakah dengan mendengarkan Dalailul khayrat memberikan keberkahan yang sama?

JazakAllaahu khayran katsiira!


Jawab:

wa `alaykum salam,

Ya, insya-Allah.


Syekh Muhammad Hisyam Kabbani

http://eshaykh.com/ibadat-worship/listening-to-the-dalailul-khayrat/


Bay’at dengan Syekh Nazim


Tanya:

assalam o alaykum Mawlana Syekh Hisyam, saya sangat mencintai Syekh Nazim dan saya ingin menjadi muridnya, saya sudah mengambil bay’at melalui internet, tetapi saya ingin tahu lebih banyak, saya hanya seorang wanita biasa tetapi saya ingin lebih dekat dengan Tuhan melalui bimbingan Syekh Nazim, saya berharap engkau dapat menjawabnya, semoga Allah memberkatimu.


Jawab:

wa `alaykum salam,

Bay’at Anda di internet diterima oleh Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani insya-Allah.

Kami merekomendasikan agar Anda tetap memelihara hubungan dengan Mawlana Syekh Nazim dan deputi beliau, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani melalui website sufilive.com, haqqanisoul.com dan naqshbandi.org. Jika Anda dapat mengunjungi Syekh, ini juga dianjurkan, tetapi Anda perlu memberitahu dulu sebelum bepergian ke sana. Di Sufilive.com terdapat transkrip harian dari ceramah Syekh adlam berbagai bahasa.


Anda dipersilakan untuk mulai melakukan awrad untuk pemula, yang terdapat di website Naqsybandi.


Jika Anda mempunyai pertanyaan yang perlu diajukan, silakan dikirimkan ke www.eshaykh.com.


Anda juga dapat mengikuti zikir mingguan yang dilaksanakan secara berjamaah di majelis-majelis zikir yang terdekat dengan tempat tinggal Anda.


Mawlana Syekh Nazim dan Mawlana Syekh Hisyam mempunyai sejumlah buku di dalam Bahasa Inggris yang dapat diperoleh di isn1.net.


Taher Siddiqui

http://eshaykh.com/sufism/bayyah-with-sheikh-nazim-2/


Mengenai Bay-at


Tanya:

Bismillah.

As-Salaamu-’Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh wa Ridwanuh

Saya telah mengambil bay’at secara online dengan Grandsyekh Muhammad Nazhim Al-Haqqani untuk bergabung dengan Tarekat Naqsybandi. Sayangnya, sebelumnya saya sudah mengambi bay’at dengan syekh di daerah asal saya dan hati saya menjadi hampa dan apa yang telah saya capai menjadi hilang dan saya sangat tidak senang dengan kondisi tersebut. Saya merasa sangat jauh dari Allah dan Rasulullah (s). Hari-hari saya mulai diisi dengan kekecewaan dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.


Apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya tetap membaca dan melakukan wirid harian dari dua tarekat secara konsisten atau cukup melanjutkannya dengan Tarekat Naqsybandi dan meninggalkan tarekat saya sebelumnya? Apakah mata rantai bay’at saya dengan syekh saya sebelumnya menjadi putus ketika saya mengabil bay’at online dengan Syekh Nazim, karena bay’at saya sebelumnya dilakukan secara langsung sementara dengan Syekh Nazim, saya melakukannya secara online atau dalam jarak yang sangat jauh?


Jawab:

wa `alaykum salam,

Lakukan terus kedua awrad tersebut dan bay’at Anda tetap berlaku bagi kedua Syekh.


Syekh Muhammad Hisyam Kabbani

http://eshaykh.com/sufism/about-bay-ah/


Ijaazah Zikir


Tanya:

As salamu alaykum, wah rahmutallhi wa barakatu
Apakah saya memerlukan izin untuk memimpin zikir biasa, bukan khwajagan, zikir dasar seperti ‘la ilaha illalallah, ‘allah, allah’ , dan asma ul husna? Dengan kata lain, karena itu adalah bacaan yang umum, dapatkah seseorang memimpin pembacaan zikir ini? Juga apakah diperlukan izin untuk melantunkan qasidah di dalam suatu pertemuan?


Jawab:

wa `alaykum salam,

Anda dapat membaca apapun yang Anda suka. Tidak ada larangan dalam membaca Qur’an dan asma’ Allah al-Husna atau qasida. Justru itu diperintahkan untuk dibaca. Anda dapat membaca apa yang Anda inginkan. Allah berfirman di dalam kitab suci al-Qur’an:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا


ya ayyuha alladzina amanu udzkur-ullah dzikran katsiran.

{Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah Allah dengan zikir (mengingat) yang sebanyak-banyaknya.} (Surat al-Ahzab 33:41)


Juga ada hadis Nabi (s) ketika seorang Badui bertanya mengenai syari`ah al-Islam. Ia menginginkan sesuatu yang mudah untuk diikuti dari Nabi suci (s), dan Nabi (s) bersabda, “Basahilah lidahmu dengan zikrullah“. Jadi, itu tidak masalah.


Syekh Muhammad Hisyam Kabbani

http://eshaykh.com/sufism/dhikr-ijaaza/


Membaca Daruud Khusus


Tanya:

Assalamualaikum
Ya Mawlana Syekh Hisyam, sebagaimana setiap orang mempunyai zikir tertentu yang khas, mohon tunjukkan daruud dan zikir bagi pembukaan spiritualitas saya dan nama saya adalah…


Jawab:

wa `alaykum salam,

Dalam tingkat pemula (mubtadi`) setiap murid mempunyai wirid yang sama. Lakukanlah terusDzikr tingkat pemula ini sampai Syekh menasihati Anda untuk melakukan yang lain. Guru-guru kita mengajarkan bahwa jika Anda ingin menambahkan daruud/selawat itu terserah pada Anda dan itu akan selalu bermafaat, tidak ada salahnya. Tetapi berusahalah untuk konsisten pada apa yang Anda mulai dan jangan menjadi seseorang yang suatu hari rajin, hari berikutnya tidak. Oleh sebab itu jauh lebih baik untuk melakukan yang sedikit namun konstan dari pada banyak tetapi sporadis.


Taher Siddiqui

http://eshaykh.com/sufism/durood-2/


Tasbih Naqsybandi

Tanya:
Assalamu’alaikum
Saya biasa menggunakan tasbih Naqsybandi yang butirnya berjumlah 200, tetapi saya tidak mengerti bagaimana biji-biji itu dirangkaikan. Rangkaiannya adalah 33, 33, 33, 30, 60, 3, 7 yang semuanya berjumlah 199. Dapatkah Anda memerinci tentang jumlah khusus dan wirid apa yang dibaca sesuai dengan jumlah tersebut.
Terima kasih.

Jawab:
`Alaykum as-Salam,
Mawlana Syekh Hisyam berkata bahwa Grandsyekh Sultan al-Awliya’ Mawlana al-Syekh Abd Allah mempunyai tasbih dengan jumlah butir 200 dan pembagiannya adalah 33, 33, 33, 30, dan 70. Bagian Alif dari tasbih tersebut dihitung satu (jadi jumlahnya 200). Ketiga hitungan 33 adalah untuk bacaan tasbih setelah Salat, sementara hitungan 70 untuk astaghfirullah dalam wirid/wazifa harian. Demikianlah.

Hajj Gibril Haddad
http://www.eshaykh.com/sufism/naqshbandi-prayer-beads/


Mengenai Wirid

Tanya:
As salam aleykoum wa rahmatullah wa barakatouh
Semoga kedamaian senantiasa tercurah kepada Nabi (s) dan para Syekh Tarekat Naqsybandi.

Bismillah r rahman r rahim
Saya agak bingung dengan wirid harian. Al hamdulillah, saya telah menemukan Buku Pedoman (Guidebook) dari Mawlana Syekh Hisyam di Jakarta, dan saya membaca mengenai wirid harian, tetapi saya tidak menemukan informasi yang sama pada buku lainnya atau wirid yang telah saya terima dari mursyid Naqsybandi.

Perbedaan utamanya (untuk wirid bagi pemula) adalah:
- Membaca “Allahu Allahu Allahu Haqq” atau tidak.
- Membaca “Astagfirullah” 20 atau 70 kali
- Banyak versi ihda yang berbeda-beda
- Membaca salawat 300 kali pada hari Senin, Kamis dan Jumat atau hanya 100 kali.
Untuk wirid bagi tingkat persiapan, saya juga memperhatikan ada versi dengan 500 Allah dan versi lain dengan 2500 Allah. Jadi wirid mana yang resmi dan jelas untuk dilakukan?
Barakallahou fik.

Jawab:
wa `alaykum salam,
Syekh Hisyam telah menjelaskan bahwa “thariqah ma ra’ahu asy-syaykh” yang artinya bahwa tarekat itu adalah berdasarkan apa yang dilihat atau ditentukan oleh Syekh. Di dalam silsilah Naqsybandi-Haqqani, buku pedoman (Guidebook) itulah yang kita ikuti, jadi tidak perlu menggunakan referensi wirid dari syekh lain untuk murid-murid mereka.

Taher Siddiqui
http://www.eshaykh.com/sufism/about-wird/


Waziifa untuk Mensucikan Jiwa

Tanya:
Apakah ada waziifa, yang dapat kita baca untuk mensucikan jiwa kita, kalbu, akal pikiran danego sehingga kita bisa mencapai kesuksesan spiritual?

Jawab:
Ya, bacalah 1500 kali Allah Allah dan 100 selawat.

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani
http://www.eshaykh.com/sufism/wazeefa-to-purify-rooh/


Urutan dalam Zikir

Tanya:
Assalam u alayekum Syekh Hisyam!
Saya ingin bertanya apakah perlu untuk menjaga urutan awrad seluruhnya sebagaimana yang telah disebutkan atau apakah perlu menjaga urutannya sampai ke bagian ihda? Dapatkah seseorang membaca 1500 kali Allah dan selawat sebelum bagian awrad lainnya atau apakah ia harus mengikuti uruan mulai dari Syahadat, Fatiha (i), lalu membaca Allah, Selawat, Surat al-Ikhlash? Syukran ya Sayyidi.

Jawab:
Syekh Hisyam telah menjawab sebelumnya bahwa Anda boleh mengikuti tertib pembacaan bagian-bagian awrad, mulai bakda Maghrib, karena itu merupakan awal hari dalam Islam, baca Syahadat hingga Ihda, kemudian melanjutkan sisanya di pagi hari, Allah Allah dan selawat, Ikhlash dan seterusnya. Yang jelas, jika Anda sama sekali tidak bisa menjaga urutan tersebut, kerjakanlah dengan urutan yang Anda bisa, karena melengkapi awrad lebih penting daripada urutannya.

Taher Siddiqui

http://www.eshaykh.com/sufism/order-in-the-zikr/


Memisahkan Pembacaan Awrad

Tanya:
asalam a alaikum,
Salam saya untuk Anda semua,
Baru-baru ini saya mengambil bay’at dan melakukan awrad saya, tetapi saya bingung dengan awrad tersebut. Saya ingin tahu apakah Anda membaca secara keseluruhan, termasuk satu juz (Qur’an) dan Dalail ul Khairath semuanya sekaligus atau Anda membaca bagian pertama hingga ihda, kemudian melanjutkannya bagian kedua di siang hari. Mohon petunjuknya karena saya membacanya sekaligus setelah Maghrib kecuali 1 juz Qur’an yang saya baca di pagi hari. Dapatkah saya melakukan hal ini? Mohon petunjuknya bagaimana adab terbaik dalam melakukan awrad. Saya akan bersyukur atas jawabannya. Terima kasih.
Allah Hafiz

Jawab:
wa `alaykum salam,
Anda boleh memisahkan pembacaan awrad tersebut. Anda dapat menganggap waktu Maghrib sebagai hari yang baru, sebagaimana sesuai dengan pandangan Islam, jadi Anda dapat membaca bagian awal dari awrad pada waktu itu hingga ihda, kemudian melanjutkan sisanya pada waktu yang lain. Anda bisa tidur dan kemudian di siang hari, Anda dapat melanjutkannya dengan membaca Allah Allah dan selawat dalam waktu 24 jam sampai selesai.

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani
http://www.eshaykh.com/sufism/awrad/


Zikir

Tanya:
As-salaamu `Alaykum,
Saya ingin tahu apakah doa/zikir yang terbaik (paling bermanfaat) untuk dibaca sepanjang hari. Mohon doanya bagi saya agar tetap berada di jalur yang benar dan mempunyai iman yang kuat, dan sukses di dunia dan akhirat, JazakAllah.

Jawab:
wa `alaykum salam,
Jika Anda mengambil baya` dengan seorang Syekh Sufi, maka lakukanlah awrad, amalan harian yang telah diberikan. Jika Anda tidak (berbay’at) kami menganjurkan agar Anda menemukan seorang Mursyid yang dapat membimbing Anda, Murshid at-Tarbiyyah, sehingga hidup Anda akan berada di jalur yang benar; kemudian jagalah wazifa/wird/amalan harian yang beliau berikan kepada Anda. Jika tidak, maka membaca bacaan zikir apapun yang telah disebutkan oleh Nabi Suci kita (s) sudah tentu bermanfaat. Anda dapat menemukannya di dalam kitab-kitab sunnah, atau dalam kitab Riyad ash-Shalihin karya Imam Nawawi atau kitabnya al-Adzkar, dan banyak kitab lainnya. Selain itu baca pula selawat, selain bermanfaat, ia juga bercahaya.

Taher Siddiqui
http://eshaykh.com/ibadat-worship/dhikr/


Awrad: Sekaligus Lengkap atau Dibagi-Bagi ke Dalam Beberapa Bagian?

Tanya:
Aslamalaykum Sayyidii
Ketika membaca wirid harian, apakah kita harus menyelesaikannya sekaligus atau kita dapat membagi-baginya dan membacanya sepanjang hari? Juga, bisakah kita membacanya sambil mengendarai kendaraan atau sambil belanja atau bekerja?

Jawab:
wa `alaykum salam,
Anda boleh membaginya dan dapat menyelesaikannya kemudian. Anda juga dapatmelakukannya pada saat mengendarai kendaraan, atau kapan pun Anda mempunyai waktu luang dan mempunyai masbaha atau tasbih di tangan, dengan begitu Anda bisa melakukannya. Dan itu tidak dibatasi waktunya, setiap saat siang atau malam.

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani
http://www.eSyekh.com/sufism/segmenting-awrad/


Mengenai Zikir

Tanya:

Assalamualakum ya Sayedi, Semoga Allah swt memberi umur panjang bagimu dan bagi keluargamu. Mohon maafkan saya bila saya salah dalam bertanya. Di dalam buku Guidebookmengenai zikir, ada 2 macam zikir, yaitu dengan hati dan dengan lidah. Zikir dengan lidah (suara keras) lebih mudah dipahami tetapi zikir dengan hati masih sulit bagi saya. Apakah itu untuk level yang lebih tinggi atau saya tidak mengerti? JAK.Shukram.

Jawab:

`Alaykum as-Salam, Amin dan semoga Anda juga dipanjangkan umurnya. Lakukanlah zikir untuk pemula, yaitu zikir dengan lidah sampai Anda mengalami kemajuan nantinya.

Hajj Gibril Haddad

http://eshaykh.com/sufism/about-dhikr/